Sunday 25 September 2011

Kezuhudan Sebahagian Sahabat Radhiyallahu Anhu

In the Name of Allah, the Most Beneficent, the Most Merciful. God Almighty says in the Holy Quran: "By Time, Indeed, mankind is in loss, Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience." (Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar. (Surah Al-Asr ‘103: verse 1-3)


Kezuhudan Abu Bakar Radhiyallahu Anhu


Ahmad memberitakan dari Aisyah Radhiyallahu Anha, dia berkata, "Abu Bakar meninggal dunia tanpa meninggalkan satu dinar maupun satu dirham pun. Sebelum itu dia masih memilikinya, namun kemudian dia mengambilnya dan menyerahkannya ke Baitul-mal." Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Kanzu, 3/132.


Kezuhudan Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu

Ahmad memberitakan di dalam Az-Zuhud, Ibnu Jarir dan Abu Nu'aim dari Al-Hasan, dia berkata, "Ketika Umar bin Al-Khaththab sudah menjadi khalifah, di kain jubahnya ada 12 tambalan. Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Kanzu, 4/405.


Kezuhudan Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu

Abu Nu'aiin memberitakan di dalam Al-Hilyah, 1/60, dari Abdul-Malik bin Syaddad, dia berkata, "Aku pernah melihat Utsman bin Affan berkhutbab di atas mimbar pada hari Jum'at, sambil mengenakan kain jubah yang tebal (kasar), harganya berkisar 4 atau 5 dirham. Kain ikat kepalanya juga ada yang koyak.

Diriwayatkan dari Al-Hasan, dia berkata, "Aku pernah melihat Utsman bin Affan yang datang ke masjid dalam keadaan seperti itu, pada saat dia sudah menjadi khalifah." Ahmad mengeluarkan di dalam Shifatush-Shafwah, 1/116.


Kezuhudan Ali Bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu

Ahmad memberitakan dari Abdullah bin Ruzain, dia berkata, "Aku pernah masuk ke rumah Ali bin Abu Thalib pada hari Idul-Adhha. Dia menyuguhkan daging angsa kepadaku. Aku berkata, "Semoga Allah melimpahkan kebaikan kepadamu.

Karena engkau boleh menyuguhkan makanan ini, berarti Allah memang telah melimpahkan kebaikan kepadamu," Dia berkata, "Wahai Ibnu Ruzain, aku pernah mendengar Rasuluilah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam bersabda, 'Tidak diperkenankan harta Allah bagi seorang khalifah kecuali sebanyak 2 takaran saja, satu takaran yang dia makan bersama keluarganya, dan satu takaran lagi yang harus dia berikan kepada orang-orang." Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Bidayah, 8/3.


Kezuhudan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah Radhiyallahu Anhu

Abu Nu'airn memberitakan dari Abu Ma'mar, bahwa tatkala Umar mengadakan lawatan ke Syam, maka disambut para pemuka dan pemimpin masyarakat di sana. "Mana saudaraku?" tanya Umar. "Siapa yang engkau maksudkan?' tanya orang-orang. "Abu Ubaidah. " "Sekarang dia baru menuju ke sini.

Ketika Abu Ubaidah sudah tiba, Umar turun dari kendaraannya lalu memeluknya. Kemudian Umar masuk ke rumah Abu Ubaidah dan tidak melihat perkakas apa pun kecuali pedang, perisai dan kudanya. Ahmad mengeluarkan hadits yang serupa seperti yang disebutkan di dalam Shifatush-Shafwah, 1/143. Ibnul-Mubarak juga meriwayatkannya di dalam Az-Zuhd, dari jalan Ma'mar, serupa dengan ini, seperti yang disebutkan di dalam Al-Ishabah, 2/253.


Kezuhudan Mush'ab bin Umair Radhiyallahu Anhu

Al-Bukhary memberitakan di dalam Shahih-nya, dari Hibban, bahwa Mush'ab bin Umair meninggal dan hanya meninggalkan selembar kain. Jika orang-orang menutupkan kain itu ke kepalanya, maka kedua kakinya menyembul, dan jika ditutupkan ke kedua kakinya, maka kepalanya yang menyembul. Lalu Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam bersabda, "tutupkan dedaunan ke bagian kakinya." Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Ishabah, 3/421.


Kezuhudan Salman Al-Farisy Radhiyallahu Anhu

Abu Nu'aim memberitakan dari Athiyah bin Amir, dia berkata, "Aku pernah melihat Salman Al-Farisy ra. menolak makanan yang disuguhkan kepadanya, lalu dia berkata, "Tidak, tldak. Karena aku pemah mendengar Rasulullah Sallallaahu`Alayhi`waa`Sallam bersabda,

'Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia akan lebih lama laparnya di akhirat. Wahai Salman, dunia ini hanyalah penjara orang Mukmin dan surga orang kafir'.

Di dalam Al-Hilyah, 1/198, Bagian terakhir dari hadits di atas, "Dunia ini hanyalah penjara orang Mukmin", merupakan riwayat Muslim.


Kezuhudan Abu Dzarr Al-Ghifary Radhiyallahu Anhu

Ahmad memberitakan dari Abu Asma', bahwa dia pernah masuk ke rumah Abu Dzarr di Rabadzah. Dia mempunyai seorang istri berkulit hitam yang sama sekali tidak memakai hiasan macam apa pun dan tidak pula mengenakan minyak wangi. Abu Dzarr berkata, "Apakah kalian tidak rnelihat apa yang disuruh para wanita berkulit hitam ini? Mereka menyuruhku unluk pergi ke Irak.

Namun ketika kami tiba di Irak, mereka justru lebih senang kepada dunia. Padahal kekasihku (Rasulullah Sallallaahu`Alayhi`waa`Sallam) memberitahukan kepadaku bahwa di atas jembatan neraka ada rintangan dan halangannya. Kita akan menyeberangi jembatan itu sambil membawa beban kita.

Maka lebih baik bagiku untuk menyeberang dengan selamat tanpa mernbawa beban apa pun." Begitulah yang disebutkan di dalain At-Targhib Wat-Tarhib, 3/93. Ahmad juga meriwayatkannya dan rawi-rawinya shahih.


Kezuhudan Abud-Darda' Radhiyallahu Anhu

Ath-Thabrany memberitakan dari Abud-Darda' Radhiyallahu Anhu, dia berkata, 'Dahulu sebelum Nabi Sallallaahu`Alayhi`waa`Sallam menjadi rasul, kami adalah para pedagang.

Namun setelah beliau diutus sebagai rasul, aku ingin terjun kembali dalam perniagaan dan sekaligus rajin beribadah. Tapi nyatanya aku tidak boleh mantap dalam ibadah. Akhirnya kutinggalkan perniagaan dan mengkhususkan diri dalam ibadah.' Menurut Al-Haitsainy, 9/367, rijalnya shahih.


Kezuhudan Al-Lajlaj Al-Ghathafany Radhiyallahu Anhu

Ath-Thabrany memberitakan dengan isnad yang tidak diragukan, dari Al-Lajlaj Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Sejak aku masuk Islam di hadapan Rasulullah Sallallaahu`Alayhi`waa`Sallam, aku tidak pernah makan dan minum kecuali sekedar secukupnya."

Begitulah yang disebutkan di dalarn At-Targhib, 31423. Abul-Abbas As-Siraj di dalam Tarikh-nya dan Al-Khathib di dalam Al-Muttafaq, seperti yang disebutkan di dalam Al-Ishabah, 2/328.


Kezuhudan Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu

Abul-Abbas As-Siraj memberitakan di dalam Tarikh-nya dengan sanad hasan, dari As-Sary, dia berkata, "Aku pernah melihat sekumpulan orang dari kalangan shahabat, bahwa tak seorang pun di antara mereka yang keadaannya senantiasa mirip dengan keadaan Rasuluilah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam selain dari Ibnu Umar."

Abu Sa'id Al-Mraby mengeluarkan dengan sanad yang shahih, dari Jabir Radhiyallahu Anhu, dia berkata, 'Tidak ada seseorang di antara kami yang mendapatkan kekayaan dunia melainkan dia justru meninggalkannya selain dari Abdullah bin Umar.' Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Ishabah, 21347.



Di DUNIA LAGI: Mereka-Mereka Ini Yang Allah Taala Telah Janjikan Surga

Firman Allah Taala: Dan orang-orang yang terdahulu - yang mula-mula (berhijrah dan memberi bantuan) dari orang-orang "Muhajirin" dan "Ansar", dan orang-orang yang menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat), Allah redha akan mereka dan mereka pula redha akan Dia, serta Ia menyediakan untuk mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; itulah kemenangan yang besar. (Surah Taubah ‘9: Ayat 100)

Didalam ayat-ayat Al`Quran yang dinyatakan diatas ini Allah telah memuji para`para Sahabat dan menyatakan tentang kesukaanNya terhadap mereka. Sebaya juga kitab`kitab dari hadis dipenuhi dengan kelebihan`kelabihan mereka misalnya:

(1) ‘Ikutilahlah Abu Bakar dan Umar dikala daku tidak bersama kalian lagi.’

(2) “Persamaan yang ada pada diri para Sahabat adalah seumpama persamaan bintang`bintang (sebagai panduan)”. Barangsiapa mengikut mereka akan dipimpin (di jalan yang lurus).

(3) “Persamaan yang ada pada para Sahabat (di kalangan manusia) adalah ibarat persamaan garam didalam makanan. Tiada ada kelazatan didalam makanan tanpa garam.”

(4) Berwaspadalah (dari mengerakkan lidahmu) dari memburukkan nama para Sahabatku. Janganlah menjadikan mereka sebagai sasaran dari fitnahmu. Sesiapa yang mencintai mereka kerana kasih`sayangnya untukku dan sesiapa yang beriri hati terhadap mereka, bermakna dengki kepadaku. Begitu juga sesiapa yang benci kepada mereka dengan tersendirinya mereka  benci akan ku dan sesiapa yang membenci akan daku bermakna dia membenci akan Allah. Dan Allah dengan secepat mungkin akan meragut nyawa orang yang membenciNya.”

(5) “Jangan sekali`kali mencaci para Sahabatku. Jika seseorang diantara kamu (orang`orang yang datang sesudah para Sahabat) telah membelanjakan emas (sebagai sedekah) adalah ganjarannya sama juga seperti beratnya ‘Gunung Uhud’ namun kalian tidak boleh mendapat ganjaran menyamai dengan apa yang telah diperolehi dari Sahabatku yang hanya membelanjakan 1 atau setengah ‘Mudd’ dari biji`bijian sahaja.” (1 ‘Mudd’ sama juga 1 ¾ paun).

(6) “Keatas seseorang yang  mencercai para Sahabatku, sesungguhnya ia akan mendapat kutukan dari Allah dan para Malaikat serta dari sekelian manusia yang ada di bumi ini. Semada Sembahyang fardu maupun Salat Nafilnya tidak akan diterima oleh Allah”

(7) Ingatlah: Selepas para`para Nabi, Allah telah mengutamakan para`para Sahabatku meliputi segala ciptaanNya. Sekali lagi ia melebihi kesemua dari para Sahabat yang lainnya. Mereka ialah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali.”

(8) Wahai manusia! Daku merasai begitu gembira dengan Abu Bakar. Kalian sepatutnya menyedari kedudukannya itu. Daku juga merasai gembira terhadap Umar, Ali, Usman, Talhah, Zubair, Saad, Abdur Rahman bin Auf dan Abu Ubaidah. Kalian sepatutnya menyedari akan kedudukan mereka itu. Wahai manusia! Allah telah mengumumkan (pengisytiharan/declaration) keampunanNya bagi kesemua dari mereka yang menyertai peperangan Uhud dan yang Bait’at (bersumpah`setia) kepada ku di Hudaibiyah. Wahai manusia! Kalian patut mempunyai penghargaan untukku semasa berunding dengan para`para Sahabatku khasnya mereka`mereka yang mempunyai pertalian darah denganku. Awasilah dari melakukan sebarang kesilapan kepada mereka jika mereka mengadu mengenaimu pada Hari Penghisapan dimana dikau pasti tidak terampun.”

(9) Berikan penghargaan kepadaku ketika kamu berunding dengan para Sahabatku dan mereka `mereka yang mempunyai pertalian darah denganku melalui perkahwinan. Seseorang yang mempunyai penghargaan kepadaku akan berada di dalam perlindungan Allah pada Hari Hisab nanti. Allah bebas dari sebarang kewajipanNya kepada sesiapa yang tidak mempuyai penghargaan untukku. Ia boleh meragut nyawanya pada bila`bila masapun.”

(10) “Pada Hari Hisab nanti daku akan menjadi perlindung bagi mereka`mereka yang mempunyai penghargaan untukku ketika berunding dengan para Sahabatku.”

(11) “Seseorang yang mempunyai penghargaan untukku didalam rundingannya dengan para Sahabatku akan dapat menghampirku ketika daku berada di ‘Kauthar’ nanti manakala orang yang tidak mempunyai penghargaan untukku di dalam rundingan dengan mereka itu tidak akan dapat menghampiriku. Ia boleh memandang wajahku hanya dari satu jarak sahaja”


ManasyeKing: Hamden bolly WORD: Ingatlah apabila kalian dengar nama-nama para Sahabat hendaklah kalian sambut dengan penghormat dan penghargaannya dengan ucapan: Radhiyallahu Anhu/dan bagi para Sahabiah: Radhiyallahu Anha. INGATLAH: Sesunguhnya para-para Sahabat telah mendapat RedhaAllah dipenjanjian Hudaibiyah. Firman Allah Taala: . . . Radhiyallahu Anhu . . . (Allah redha akan mereka dan mereka pula redha akan Dia)



INGATLAH: UMATi 4U ‘LAW KANA BAINANA’


Puisi  . . .


Wahai Tuhanku, kami telah lalai lupa,

Namun setiap orang daripada kami tetap tamakkan,

Keampunan-Mu, dan sifat pemurah-Mu dan kebebasan daripada neraka-Mu,

Dan juga kami tamakkan syurga, yang dimasuki bersama-sama penghulu seluruh manusia.


Kami mohon pada-Mu...

Mohon dengan sangat, wahai Tuhanku,

Dari sudut hati kami yang paling dalam...



Start . . .

Jika Kekasih-Mu, masih berada bersama-sama kami,

Akan terlunaslah segala hutang dan semakin hampirlah

dengan haruman Baginda, sebelum hilangnya,

rasa yang meronta-ronta untuk berada hampir dengan Kekasih-Mu.



Berada berhampiran Baginda, jiwa turut menjadi harum

Dan apa jua yang kalian doakan kepada Allah, akan diperkenankan,

Cahaya Nabi Muhammad tidak akan pernah sirna,

Sempatkanlah kami bertemu dengan Baginda,

Wahai Tuhan yang Maha Memperkenankan doa hamba...



Hidayahmu kepada alam merata meluas,

Tanda hampirnya kasih sayang Tuhan pemberi hidayah,

Hadith-hadithmu ibarat sungai mengalir jernih,

Berada di sisimu bagaikan dahan yang tumbuh segar dan basah.



Kutebus diriku dengan dirimu, wahai Kekasihku,

Nabi Muhammad yang mulia, yang asing,

Berada berhampiranmu, jiwa menjadi harum,

Wahai yang diutuskan sebagai tanda kasih sayang Tuhan kepada seluruh alam....



Wahai Kekasihku, wahai Nabi Muhammad

Wahai pengubat hatiku, wahai yang dipuji dipuja

Dirimu memiliki kelebihan yang diakui

Oleh Tuhan yang turut berselawat ke atasmu.