Wednesday 28 September 2011

Cara Sahabiyah Radhiyallahu Anha Berinfaq 'איך Sahabiyat תרומה'

In the Name of Allah, the Most Beneficent, the Most Merciful. God Almighty says in the Holy Quran: "By Time, Indeed, mankind is in loss, Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience." (Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar. (Surah Al-Asr ‘103: verse 1-3)


Ahmad dan Abu Ya'la memberitakan dari Ummu Salamah Radhiyallahu Anha, dia berkata, "Nabi Sallallaahu`Alayhi`waa`Sallam memasuki tempat tinggalku dengan raut muka yang muram. Karena khawatir beliau sakit, aku bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa muka engkau nampak muram?" Beliau menjawab, "Karena 7 dinar yang kemarin kita terima, tapi hingga petang hari wang itu masih berada di bawah kasur." Di dalam riwayat lain disebutkan, "Dan kita belum menginfakkannya".

Menurut Al-Haitsamy, 10/2381 rijalnya shahih.


Al-Bukhary memberitakan di dalam Adabul-Mufrad, hal. 43, dari Abdullah bin Az-Zubair Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, "Aku tidak melihat 2 orang wanita yang lebih murah hati daripada Aisyah dan Asma' (Radhiyallahu Anha) sekalipun caranya berbeda. Aisyah (Radhiyallahu Anha) biasa mengumpulkan sedikit demi sedikit, dan setelah terkumpul dalam jumlah yang banyak, dia membagi-bagikannya. Sedangkan Asma' (Radhiyallahu Anha) tidak pernah menyimpan sedikit pun hingga esok hari.


Infak Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu

Ibnu Ishaq memberitakan dari Asma' binti Abu Bakar Radhiyallahu Anha, dia berkata, "Saat Rasulullah Sallallaahu`Alayhi`waa`Sallam hijrah ke Madinah dan Abu Bakar menyertai beliau, maka Abu Bakar membawa semua hartanya sebanyak 5 atau 6 ribu dirham. Datokku yang buta, Abu Qahafah memasuki rumah seraya berkata,

"Demi Allah, menurutku Abu Bakar telah membuat kalian risau karena semua hartanya dia bawa."

"Tidak atok, masih banyak kebaikan yang dia tinggalkan bagi kita," kata Asma'.

Lalu aku mengambil kerikil-kerikil dan kuletakkan di sebuah lubang di dalam rumah, yang di tempat itulah biasanya Abu Bakar meletakkan hartanya, kemudian kuletakkan kain di atasnya. Kupegang tangan atok, sambil kukatakan kepadanya,

"Letakkan tangan atok ditempat penyimpanan harta ini."

Setelah meraba tempat itu, datoknya berkata, "Tak apalah jika dia meninggalkan harta ini bagi kalian. Dia memang telah berbuat yang terbaik, dan sudah cukup bagi kalian." Padahal demi Allah, ayahku tidak meninggalkan apa pun bagi kami. Aku berbuat seperti itu dengan maksud untuk membuat agar  atok ku merasa tenang."

Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Bidayah, 3:179. Ahmad dan Ath-Thabrany juga mentakhrij yang seperti ini. Menurut Al-Haitsamy, 6: 59, rijal Ahmad shahih, kecuali Ibnu Ishaq. Tapi juga ditegaskan bahwa dia memang mendengarnya.